All My Love is For You ( chapter 3,part 1)

allmy

PS : Ini chapter terakhir FF All My love is for you. Terimakasih untuk semua yang sudah mau membaca FF ini dan juga admin Frinsyo yang membantu mendiskusikan FF ini. Di tunggu komentar kalian yang panjang lebar – Jullay

ALL MY LOVE FOR YOU – Chapter 3

Tittle : All My Love for You
Author : Jullay
Cast : Taeyeon, Tiffany, Sooyoung SNSD, Suzy Miss A
Main Cast : SMTOWN + JYP ENT

3 bulan kemudian

Part 1

***

Sooyoung menatap Tiffany pasrah, dia menghela nafas panjang sebelum akhirnya berkata
“Ini sudah 3 bulan setelah kau pulang dari Spanyol. Dan sampai detik ini kau belum menulis apapun” katanya. Sooyoung dia adalah editor, manager sekaligus sahabat Tiffany
“Lalu apa yang kau dapat dari perjalanan mu ke Spanyol?” tanya Sooyoung, Tiffany diam tak ingin menjawab
“Yaa!! Kalau kau terus bersikap seperti ini, lama lama aku bisa mati karena emosi” Sooyoung mencerca Tiffany
“Mianhe Soo, aku tidak bermaksud. Hanya saja aku tidak bisa, susah sekali rasanya untuk ku menulis” Tiffany berkata akhirnya
“Ada apa denganmu? Apa kau masih kepikiran masalah orang tua mu? Kukira setelah pulang dari Spanyol kau akan merasa baik’an tapi sekarang kulihat kau semakin kacau. Ada apa? Apa terjadi sesuatu di Spanyol yang mau kau ceritakan?” tanya Sooyoung
“Soo, kau lapar tidak? Ayo kita pergi makan di luar” ajak Tiffany mengalihkan topik untuk menghindari pertanyaan Sooyoung
“Ckk, kau mengalihkan lagi pembicaraan. Tapi yasudalah, aku juga lapar. Rasanya aku ingin makan Japchae, kajja” kata Sooyoung, Tiffany mengangguk sambil tersenyum.
Mereka lalu berjalan keluar dari apartement milik Tiffany menuju restoran favorit mereka yang berada di pusat kota Seoul. Tapi sebelum berangkat menuju restoran itu, baik Sooyoung maupun Tiffany dikejutkan dengan kondisi mobil Tiffany yang penuh coretan. Kap mobil depan nya yang bewarna biru itu dicoret dengan gambar tengkorak hitam, sementara kaca kaca mobilnya dicoreti tulisan tinta merah bertuliskan ‘Pembunuh’
“Aigoo, perbuatan siapa ini?” kata Sooyoung tak habis pikir. Tiffany hanya diam matanya membelalak tak terima dengan apa yang terjadi terhadap mobil kesayangan nya itu.
“Omo, apa ada orang yang membenci mu? Kita harus melaporkan dia ke polisi?” tanya Sooyoung, Tiffany menggeleng.
Tepat saat itu, sebuah telur busuk menghantam wajah Tiffany.
“Aaaa!!” pekik Sooyoung kaget. Tiffany tidak kalah syok.
Sooyoung lalu menebarkan pandang mencari cari seseorang yang melempar Tiffany telur busuk
“Yaa!! Siapa kau? Keluarlah kalau berani!” tantang Sooyoung
Dan pluk, telur busuk dilempar lagi ke arah mereka. Kali ini jatuh pula mengenai Sooyoung
“Yaa!! Keluarlah, keluar kalau berani!!” tantang Sooyoung emosi dan pluk…
sebuah telur busuk dilempar lagi untuk mereka.
“Yaa!!!” teriak Sooyoung sambil mengelap wajahnya yang kotor terkena lemparan telur
Ketika itu pula Sooyoung berhasil melihat seseorang yang bersembunyi tidak jauh dari mereka dan Sooyoung yakin gadis itulah yang melempari mereka telur busuk.
“Yaa! Kau, gadis nakal!!” teriak Sooyoung
Gadis yang diteriaki Sooyoung mengetahui kalau keberadaan nya diketahui Sooyoung, dia pun segera melarikan diri
“Yaa, kau mau kemana!! Gadis nakal jangan pergi” Sooyoung berlari mengejar gadis itu
“Sooyoung” teriak Tiffany melihat temanya berlari mengejar gadis yang melempari mereka telur
Sooyoung berlari begitu cepat berkat kaki kaki nya yang panjang, sementara gadis yang melempari mereka telur berusaha melarikan diri dari kejaran Sooyoung. Tetapi nasib baik berpihak pada Sooyoung. Sooyoung berhasil menangkap gadis itu, Tiffany berlari menghampiri mereka begitu melihat Sooyoung berhasil menangkap buronan nya.
“Lepaskan aku” gadis itu meronta
“Ani” kata Sooyoung memegang erat tangan nya
“Yaa, kenapa aku melempari kami telur?” tanya Sooyoung
“Aku tidak melemparmu, aku melempari wanita itu kau saja yang sial karena berada disebelahnya” jawab gadis itu
“Gadis ini” kata Sooyoung geregetan
“Yaa, kenapa kau melempariku? Apa jangan jangan kau yang mencoret coreti mobilku juga?” tanya Tiffany
“Dae” jawab gadis itu tak ragu
“Mwo? Kenapa kau lakukan itu? kau bisa kulaporkan ke polisi” ancam Tiffany
“Silahkan saja pengacara ku akan membebaskan ku lagipula kau yang akan masuk penjara, karena kau seorang pembunuh!” terangnya
“Yaa! Kau ini bicara sembarangan. Gadis ingusan seperti mu seharusnya tidak berkata seperti itu” kata Sooyoung
“Eonnie, apa hak mu melarang ku bicara. Sekarang cepat lepaskan aku sebelum kau berurusan dengan pengacara ku” kata gadis itu membuat Sooyoung dan Tiffany tercekat
“Gadis ini” kata Sooyoung emosi
“Nona, Nona Suzy” seorang pria berumur 40 tahun’an menghampiri Sooyoung, Tiffany dan gadis itu
“Nona Suzy, aku mencarimu dari tadi” pria itu berkata kepada sang gadis yang ternyata bernama Suzy
“Yaa, kau kenal dia?” tanya Sooyoung mengintrogasi pria yang muncul itu. Pria itu mengangguk.
“Lihat lah yang dilakukan gadis itu pada kami” kata Sooyoung menyuruh pria itu memperhatikan Sooyoung dan Tiffany yang penuh dengan telur dan aroma telur busuk
“Maafkan Nona saya” pria itu menunduk meminta maaf
“Saya akan membayar ganti rugi” lanjut pria itu
“Baguslah kau cukup tau diri tidak seperti Nona kecil mu ini” kata Sooyoung menatap sinis Suzy. Sooyoung kemudian melepaskan Suzy yang sedari tadi tangan nya dia pegang erat.
“Mr Park, kau tidak perlu memberi ganti rugi, dia pantas mendapat semua itu. Dia pembunuh!” Suzy menunjuk Tiffany
“Nona sudalah, lebih baik kita pulang Tuan  menunggu anda” kata Mr Park
“Ani, aku harus memberi pelajaran wanita itu karena dia telah membunuh Oppa ku” tolak Suzy
“Nona, aku mohon” Mr Park memohon
“Ani” Suzy tetap bersikeras
Karena Suzy tetap bersikukuh Mr Park terpaksa menyeretnya pergi. Walaupun memberontak akhirnya Suzy berhasil dibawa pergi. Sebelumnya terlebih dahulu memberi Sooyoung dan Tiffany kartu nama untuk menyelesaikan masalah ganti rugi.
“Aigoo, lihat gadis itu. Dia pasti anak konglomerat yang manja dan sedikit tidak waras. Lihat saja dia menuduh mu pembunuh dan pengawalnya mengikuti dia pergi kemana mana. Sudalah, ayo kita pulang dan membersihkan diri” Sooyoung mengajak Tiffany. Tiffany mengangguk lalu mengikuti Sooyoung pergi.

***

Sooyoung dan Tiffany sedang duduk dalam restoran menunggu Mr Park yang berjanji akan memberikan ganti rugi hari ini.
“Maaf membuat kalian menunggu” kata Mr Park begitu tiba
“Tidak apa apa” kata Sooyoung
“Saya tidak punya banyak waktu, ini..” menyerahkan cek pada Tiffany dan Sooyoung
“Kalian bisa langsung mencairkan nya, saya kira jumlah nya cukup untuk mencat ulang atau bahkan membeli mobil yang baru” lanjutnya. Sooyoung menerima cek itu dan terkejut membaca nominal yang tertera
“Sshi, ada yang mau saya tanyakan” kata Tiffany
“Mengapa Nona anda menuduh saya pembunuh?” tanya Tiffany
“Maaf membuat anda memikirkan nya, Nona saya hanya terlalu sedih dengan kematian kakak nya” jawab Mr Park
“Apa saya mengenal kakak nya itu? Sampai sampai dia menuduh saya seperti itu” lanjut Tiffany
“Mianhe, saya tidak bisa menjawab masalah itu” jawab Mr Park
“Kalau begitu saya permisi dulu” Mr Park berdiri lalu membungkuk memberi salam.
“Waeyo?” tanya Sooyoung
“Kenapa bertanya seperti itu?” lanjutnya
“Ani, hanya saja ini sedikit menggangguku” jawab Tiffany
“Sudah, lupakan saja” kata Sooyoung
“Lihat ini, kau bahkan bisa membeli dua mobil baru” Sooyoung menunjukan cek yang diberikan Mr Park
“Kukira keluarga mu begitu kaya, tapi ternyata ada yang lebih kaya lagi” Sooyoung tersenyum senyum memandangi cek nya sementara itu Tiffany sendiri tidak mempedulikan ucapan Sooyoung sama sekali, pikiranya sudah melambung jauh ke depan.

***

Mr Park naik dan duduk di jok depan mobil.
“Bagaimana? Sudah kau berikan uangnya?” tanya Suzy
“Sudah Nona” Mr Park mengangguk
“Menyebalkan seharusnya tidak kau berikan saja” komentar Suzy
“Ini perintah Tuan” kata Mr Park
“Dae, Arrasso” kata Suzy
“Nona, wanita itu menanyakan tentang Tuan Muda” kata Mr Park
“Mwo? Apa kau memberitaunya?” Suzy kaget, Mr Park menggeleng.
“Baguslah” kata Suzy
“Ayo kita pulang” lanjut Suzy, Mr Park mengangguk menuruti perintahnya.

***

Tiffany duduk di meja makan dalam apartement nya meminum anggur sambil memutar radio. Radio yang diputar Tiffany memutar lagu Elvis Costello – She. Air mata Tiffany menetes mendengarnya. Itu lagu favoritnya dan sekarang lagu itu selalu membuatnya mengingat Kim Taeyeon.
“Menyebalkan” kata Tiffany mengahapus air mata lalu meneguk habis anggurnya
“Kim Taeyeon, kenapa kau tidak bisa pergi dari ingatanku” kata Tiffany lagi lirih
“Pergilah, aku ingin melupakanmu” lanjutnya berbicara sendiri.
Tapi semakin Tiffany berusaha melupakan Taeyeon dia semakin kuat mengingatnya. Walaupun sudah tiga bulan berlalu sejak dia pulang dari Spanyol dan Tiffany tak beremu Taeyeon, tapi bayangan wajah Taeyeon masih tergambar jelas. Tiffany dia belum pernah jatuh cinta sekeras ini seperti yang dirasakan nya pada Taeyeon, hanya saja Taeyeon telah mengecewakan nya. Tiffany hanya meminta tulus hati Taeyeon tapi dia merasa Taeyeon selama ini membohonginya dan memberikan Puitis pada nya.
“Kim Taeyeon…” ucap Tiffany bersamaan dengan air mata nya yang menetes

Suzy membuka pintu kamar dan masuk ke dalam nya. Dia berhenti di depan pintu menebarkan pandangan ke seluruh penjuru kamar.
“Opaa” katanya air mata nya menetes.
Dia lalu berjalan perlahan ke ranjang, duduk di tepi nya dan mengelus nya perlahan. Kemudian Suzy merebahkan dirinya di kasur mengambil bantal yang ada di kasur itu mendekap nya erat erat sambil berkata
“Oppa, nomu nomu bogoshiposo” air matanya kembali menetes
“Bogoshiposo Oppa” katanya air matanya tak berhenti menetes
Suzy terisak, kemudian dia bangkit berjalan ke meja belajar di kamar itu. Dia duduk di kursi mengambil foto yang terdapat disitu.
“Oppa” katanya terisak sambil mengamati foto Oppanya
“Kau pasti marah padaku. Aku telah mengerjain wanita yang kau cintai. Mianhe Oppa, jeongmal mianheyo. Aku hanya tidak suka melihatnya bisa tersenyum sementara kau telah pergi. Seharusnya dia menangis dan mengutuk dirinya terus menerus” kata Suzy bicara pada foto itu
“Kenapa kau melarangku memberitahunya kau sudah pergi?” Suzy berhenti sejenak karena sesenggukan menahan air matanya
“Harusnya dia tau, supaya dia bisa datang ke pemakaman mu dan mengunjungimu. Harusnya dia tau supaya bisa melihatmu terakhir kali” lanjut Suzy
“Oppa, aku tidak mengerti cara mu mencintai nya. Tapi kurasa kalau kau pikir dia akan bahagia tanpa mengetahui kepergian mu, kau salah Oppa. Dia akan sangat sedih” Suzy berhenti lagi kali ini cukup lama
“Oppa mianheyo seperti nya aku akan melanggar janji ku padamu. Kurasa wanita itu berhak tau semuanya” lanjut Suzy
“Mianhe” Suzy mencium foto itu dan meletakan di tempat semula.
Dia kemudia beranjak bangun dan pergi keluar kamar itu.

***

Tiffany terkejut melihat tamunya kali itu, Suzy.
“Anneyong” kata Suzy dan tanpa izin Tiffany dia masuk begitu saja kedalam apartement Tiffany lalu duduk di sofa
“Tempat ini tidak buruk” komentarnya.
Tiffany kaget tercekat melihat tingkah tuan putri menyebalkan ini. Dia kemudian menghampiri Suzy dan duduk di dekatnya.
“Sudah lama tidak bertemu, eonnie” kata Suzy, Tiffany mendengus tak percaya mendengarnya.
“Kita bertemu kurang dari seminggu yang lalu” kata Tiffany
“Ani, kau salah eonnie. Ini sudah sekitar … ” Suzy berhenti karena menghitung dengan jarinya
“Ini sudah 15 tahun kita tidak bertemu” lengkapnya
Tiffany diam kaget mendengarnya.
“Apa maksudmu?” tanya Tiffany
“Kau lupa atau melupakanya?” tanya Suzy balik
“Apa maksudmu? Aku tidak mengerti” jawab Tiffany
“Eonnie namaku Kim Su Ji, kau masih tidak mengenalku?” tanya Suzy
“Sebenarnya apa mau mu? Katakan” Tiffany emosi. Suzy diam cukup lama tak menjawab.
“Eonnie, Oppa ku. Dia meninggal sebulan yang lalu” kata Suzy mentap Tiffany berusaha menahan air mata, Tiffany gugup menatap Suzy balik
“Dia pergi dengan penyakit yang sama yang membawa Eomma pergi” air mata Suzy jatuh
“Oppa melarangku memberitahu ini padamu tapi kurasa kau harus tau” Suzy berhenti
“Eonnie, opaa ku dia sudah meninggal” lanjut Suzy
Tiffany diam, ujung ujung jarinya bergetar. Dia tak mengerti mengapa. Dia bahkan tak kenal Oppa gadis ini.
“Apa maksudmu? Apa aku mengenalnya Oppa mu? Apa aku kenal?” tanya Tiffany memberanikan diri
“Eonnie, Oppa ku itu Kim Taeyeon” jawab Suzy
Tiffany tercekat kaget luar biasa mendengarnya. Seketika itu juga serasa waktu berhenti baginya dan suara Suzy mengatakan Kim Taeyeon terulang berkali kali di otaknya. Nafas nya dan aliran darahnya serasa terhenti. Jantungnya mencelos dan hati Tiffany terasa sakit begitu dalam.
“Kim Taeyeon dia sudah meninggal” ulang Suzy menangis.
Tubuh Tiffany bergetar, air mata nya jatuh tak tertahan, bibirnya terkunci tak mampu mengucapkan apa pun.
“Kau kejam padanya Eonnie, kau sungguh kejam. Sejak 15 tahun yang lalu saat kalian bertemu di Jinan, Oppa dia tidak pernah berhenti memikirkan mu. Dia sama sekali tidak melupakanmu. Sementara kau mengingatnya saja sebagai teman masa kecil pun tidak, kau menganggap dia tidak ada. Kau kejam” isak Suzy pecah
“Sejak kau pergi dari Jinan, Oppa selalu menunggu mu dia percaya kau akan kembali seperti janji yang kalian buat. Aku tidak tau janji apa itu, Oppa tidak pernah memberi tau padaku, dan mungkin kau sudah melupakanya” lanjut Suzy air matanya mengalir deras
“Oppa dia selalu peduli padamu, dia bahkan lebih mempedulikan mu daripada aku. Dia membeli semua buku yang kau tulis, membacanya padahal dia sama sekali tidak suka membaca” kata Suzy tertawa kecil penuh kesedihan mengingat Taeyeon
“Aku benci padamau eonnie, kenapa Oppa yang begitu baik seperti dirinya harus menyukai wanita sekejam dirimu” lanjut Suzy
“Saat Oppa tau dia terkena penyakit satu tahun yang lalu, dia berkata padaku akan melupakan janjinya padamu karena dia ingin pergi menemui mu. Setidaknya bisa bertemu denganmu sebelum dia pergi. Lalu dia pergi mencari mu. Saat itu kau akan pergi ke Spanyol, karena Oppa merasa itu kesempatan terkahir nya bertemu denganmu walaupun harus menanggung resiko karena dia tidak boleh berpergian jauh dalam keadaanya seperti itu dia tetap pergi” air mata Suzy membanjiri wajahnya
“Oppa dia sangat mencintaimu, tapi kau… kau eonnie kau kecewa denganya” kata Suzy semakin tidak jelas suaranya karena menangis
“Seharusnya Oppa yang kecewa bukan kau! Kau bukan hanya tidak menepati janji, kau tidak mengingat dan melupakanya, padahal dia selalu mengingatmu dan mencintaimu” suara Suzy pecah bersama dengan tangisnya.
Tiffany yang mendengar itu semua dari tadi sudah tidak mampu membendung air matanya.
“Tapi sudalah” Suzy menghusap air mata nya
“Oppa sudah pergi, semuanya sudah terlambat” lanjutnya
Sementara Tiffany tidak berhenti menangis
“Ini…” Suzy menyerahkan sebuah buku
“Itu buku harian Oppa, kurasa kau harus membacanya” jelas Suzy. Dia bangkit berdiri dan pergi meninggalkan Tiffany.
“Eonnie sampai jumpa” kata Suzy
“Maafkan aku atas mobil dan telur. Tapi kurasa kau pantas mendapat kan nya. Kau pembunuh, hati Oppa ku” lanjut Suzy sebelum benar benar pergi.
Tiffany terus menangis dan menangis semakin histeris sepeninggal Suzy. Dia benar benar merasakan kepedihan yang begitu dalam. Kim Taeyeon dia pergi.

TBC

…………………..

Nb: kenapa suzy muncul?

Karena hanya suzy yang cocok memerankan peran ini..

Kalo dipikir pikir mirip juga ma tae,,

Bener ga?

Ayoo komennya ..

Yang sabar nunggu part 2 dan part 3 nya  ya

13 thoughts on “All My Love is For You ( chapter 3,part 1)

  1. Wah,,,bener kan tebakkanqu.Kalo Tae ntuh.Sakit perut,bukan sakit perut ja.Tapi..heheh.Penyakit pa yach?
    Hemm,,penyesalan selalu datang terlambat.u,u bener bener sedih thor.Bener deh. 😥
    Next nya ditunggu.Malahan,ditunggu banget.Heheh
    Kayakny,gak bakal happy end yach?Heheh
    Ditunggu thor^^

  2. yahh taeng oppa mninggal???
    bnr tbakan qu klo taeng emank sakit tpi ga kpikran bklan meninggal sedih bgt c??
    ppany nyesel dund?? lgian ppany ngapa c pake ninggalin taeng cma krna ntu doank??
    thor dcrtain ya gmn ppany ninggalin taeng pas d spanyol??trz taeng slama 2 bulan ntu ga mncoba mnta maap ma ppany??

Leave a reply to fanfictionofkpop Cancel reply