DESTINY – TAENY FANFICTION [CHAPTER – 5]

Image

PS : Sillent readers bertobatlah, tinggalkan banyak jejak! Enjoy this ^^

 

Tittle    : Destiny – Chapter 5

Author: Julay

Genre  : Fantasy, Romance, Comedy

Cast     : Taeyeon, Tiffany, Seohyun, Jessica SNSD

 

***

Author POV

 

Taeyeon melepaskan sandaran nya di dinding. Dia mengambil langkah, berjalan ke arah Tiffany sedikit mendekatinya. Dia menatap Tiffany lurus, mempersiapkan kata kata yang ingin di ucapkanya.

“Tiffany …”

“Hmm ..” sahut Tiffany asal.

“Apa kau mengijinkan aku tetap disisimu?”

“Apa kau tertarik padaku?”

“Apa kau menyukaiku?”

Hening memenuhi atmosfir kamar berwallpaper pink tersebut. Taeyeon hanya diam menatap Tiffany, menunggu wanita itu mengatakan sesuatu, menjawab pertanyaanya. Kenapa dia diam saja? Apa yang sedang ia pikirkan? Apa sekarang dia menganggapku hantu gila? Ahh, pabbo kau. Kenapa kau mengatakan hal seperti itu. Taeyeon merutuki dirinya sendiri.

“Tiffany, kau tidak perlu …”

BUAHHAHAHAHAHAHAHAHHAAHA …

Tiffany tertawa terbahak membuat Taeyeon memutus kalimat. Dia bingung dengan reaksi Tiffany yang tiba tiba tertawa padahal tak ada satu hal pun yang lucu disitu.

“Kenapa kau tertawa?”

HAHAHHAAAAAHAHA …

Tiffany kembali tertawa.

“Kau …” katanya.

“Apa yang kau katakan barusan?” Tiffany menahan tawa.

“Membiarkan kau tetap disiku, tertarik padamu, menyukaimu?”

HAHAHHAAHAHA … Tiffany tak bisa untuk tidak tertawa.

“Oh God, are you crazy?” ucap Tiffany.

“Kau itu hantu pendek, udik dan tergila yang pernah ku temui” lanjut Tiffany meledek.

“Lalu, kenapa kau tidak segera mengirimku ke atas sana? Bukankah kau selalu mengatakan akan mengirimku ke neraka” buru buru Taeyeon merespon.

“Yaaa!!” sentak Tiffany.

“Karena itu kau mengira aku tertarik dan menyukaimu. Yang benar saja”

“Kau tidak tau sepak terjangku sebagai Hunter selama ini. Aku bukanlah Hunter kejam yang begitu saja mengirim semua hantu ke neraka. Aku memberi kesempatan untuk mereka, kalau mereka terus menganggu, menguntitku dan tidak mengindahkan peringatanku baru aku akan mengeksekusi mereka” jelas Tiffany.

“Dan, kenapa kau tidak lakukan itu padaku? Aku menguntitmu dan kau selalu bilang aku peganggu” Taeyeon melontarkan pertanyaan lagi.

“Kalau kau mau aku bisa melakukanya sekarang” tantang Tiffany, Taeyeon diam.

“Kau bilang tidak takut dengan neraka karena sudah pernah merasakan kematian sebelumnya” Tiffany mengingatkan ucapan Taeyeon. Taeyeon mengangguk,

“Benar” katanya.

“Jadi kau mau aku mengirimu ke sana” tangan Tiffany menunjuk langit.

“Ani” Taeyeon menolak. Tiffany mendengus,

“Kalau begitu cepat pergi. Menjauh dariku, jangan buat aku mengalami dan terjebak pada kasus kasus aneh. Aku tidak ingin melihat wajah mu lagi” katanya

“Kau ingin aku pergi?” tanya Taeyeon.

“Apa yang ku ucapkan tadi kurang jelas? Ya, silahkan pergi Kim Taeyeon ssi, jangan menguntitku, menganggu dan menyuruhku menerjemahkan semua ucapan mu, melibatkan aku dalam kasus kasus. Jangan muncul di hadapan ku dan memperlihatkan wajahmu itu. Jangan kembali kepadaku”

“Wae? Kau membenciku?”

“Yess, of course!” teriak Tiffany.

“So, get out … !”

 

***

 

Hantu joseon pendek itu menghilang setelah kalimat terakhirku. Apa akhirnya dia mengerti. Kalau keberadaan nya yang selalu menguntit, mengganggu, melibatkan aku dalam kasus, menjadikan aku boneka penerjemah itu sangat menyebalkan. Yeah walaupun karena kasus itu aku bisa berteman akrab dengan Seohyun dan Appa mengatakan bangga padaku. Tapi, tetap saja. Aku tidak ingin mengalami semua itu. Aku ingin menjadi remaja biasa, yang pergi ke sekolah, berteman tanpa takut ada hantu yang muncul sehingga aku tiba tiba bertindak aneh lalu semua orang menjauhiku. Seperti yang semua orang lakukan padaku di LA dulu. Aku mau hidup baru. Dengan tanpa hantu disekitarku. Semoga hantu gila itu tidak hanya pergi dari kamar ku saja dan seperti dulu berkeliaran di bagian rumah ku yang lain. Aku sungguh, tidak ingin melihat wajahnya lagi. Dan kalau dia kembali muncul, aku benar benar akan mengirim dia ke neraka. Yeah, seperti itu Tiffany.

 

***

Author POV

 

Malam itu sebuah ayunan di taman dekat rumah Tiffany bergerak sendiri. Angin tidak bertiup tapi ayunan itu bergerak seperti ada seseorang yang menggerakan padahal tidak. Itu yang dilihat kebanyakan orang. Secara kasat mata tidak ada seseorang di ayunan itu, tapi kenyataanya berbeda. Seorang gadis berambut panjang bergaun putih duduk di atas ayunan tersebut. Rambut pirangnya berantakan karena angin dan tampangnya pun ikut berantakan. Gadis ini bukan gadis biasa. Dia seorang hantu, karena itu secara kasat mata tidak semua orang bisa melihatnya.

“Kubilang, jangan ikuti aku terus!” gadis hantu itu bangkit, menghentikan gerakan mengayun.

Seorang pria gendut, berkacamata dengan kemeja kotak kotak terlihat sedih mendengar ucapan si gadis hantu. Pria itu sama dengan si gadis, mereka hantu.

“Ahh, jinja!! Kalau kau terus mengikuti ku. Lebih baik aku pergi saja kesana” tangan gadis itu menunjuk ke langit.

“Andwe, jangan pergi kesana” pria gendut itu memohon.

“Kalau begitu pergilah! Kka!! Jangan ikuti aku lagi!” umpat gadis hantu. Pria gendut dengan terpaksa menuruti keinginan gadis ini, dia pergi.

“Aigoo …” gadis itu mendesah.

“Inilah susahnya jadi gadis populer. Bahkan setelah mati pun aku masih sepopuler ini” dia bergumam.

“Kau memang yang terbaik” dia memuji dirinya sendiri, tersenyum.

Gadis hantu itu kembali duduk di atas ayunan. Kali ini dia tidak berhenti menyunggingkan senyum. Masih senang mengetahui bahwa dia adalah gadis hantu paling terkenal di daerahnya.

“Oh, bukankah itu Kim Taeyeon sshi?” gadis itu terlonjak kaget melihat seorang pria berpakaian ala jaman josseon berjalan memasuki taman.

“Apa dia mencariku juga?” terkanya memasang senyum. Dia kemudian beranjak dari ayunan dan berlari girang menemui pria yang dilihatnya tadi.

“Kim Taeyeon sshi!!” sapanya girang, pria yang disapa mendongak kaget.

“Oh, kau rupanya” jawab Taeyeon mengenali siapa yang menyapanya.

“Sudah lama aku tidak menemui mu. Kau juga tidak pernah berkeliaran lagi” ungkap si gadis memulai pembicaraan, Taeyeon hanya tersenyum.

“Oya. kau tau. Ada seorang ‘Hunter’ yang tinggal di daerah sini sekarang. Kau harus berhati hati, mereka membahayakan kaum kita” lanjutnya menasihati.

“Benarkah?” Taeyeon tak percaya.

“Tentu saja” gadis itu mengangguk buru – buru.

“Apa kau tidak pernah mendengar ‘Hunter’? Mereka pemburu. Pemburu orang orang, eeh tidak. Pemburu kaum kita. Hunter akan menangkapmu, menyiksamu sebelum dia mengirimu ke akhirat. Mereka orang yang kejam. Sangat” ceritanya menggebu.

“Apakah benar seperti itu?” Taeyeon seakan masih tak percaya.

“Kau tidak mempercayai ucapanku?”

“Ani, Jessica. Bukan seperti itu” jawab Taeyeon.

“Lalu?”

“Kenapa kau dari tadi diam saja? Bukankah kau kesini untuk menemuiku?” dengan percaya diri Jessica bertanya, Taeyeon menggeleng.

“Tidak, aku hanya tidak tau harus kemana” jawabnya jujur.

“Aihs …” Jessica tersenyum.

“Kau tidak perlu berbohong seperti itu” Jessica memukul pelan pundak Taeyeon.

“Kalau kau memang mau bertemu denganmu, katakan saja” akhirinya.

“Dae” Taeyeon mengangguk tak tega mengelak lagi. Jessica tersenyum kegirangan.

“Jadi ada perlu apa kau menemuiku?” Jessica mengangkat alisnya menanti jawaban Taeyeon. Butuh waktu cukup lama sebelum Taeyeon membalas.

“Kurasa, aku sudah menemukanya” kata Taeyeon.

“Nugu? Menemukan apa” Jessica tidak paham.

“Gadis yang kutunggu selama ini, aku bertemu denganya” ungkap Taeyeon. Mulut Jessica seketika membulat merasa terkejut mendengar kabar dari Taeyeon.

“Jinjayo?” tanya nya, Taeyeon mengangguk.

“Nuguya? Gadis itu?” Jessica penasaran.

“Dia … Hunter yang kau maksud itu” jawab Taeyeon.

Kembali, mulut Jessica membulat dan kali ini matanya seperti hendak meloncat keluar. Terlalu kaget, teramat terkejut.

“Mwo? Yaa!! Kim Taeyeon sshi michoso?” teriak Jessica tak bisa mengontrol emosi.

“Gadis yang kau tunggu, selama ratusan tahun ini. Bukan saja manusia, tapi seorang Hunter. Aigoo, aku tidak percaya ini” dia menggeleng gelengkan kepala berusaha mengelak.

“Dae, dia seorang Hunter yang sudah kutunggu selama ini. Akhirnya aku bisa bertemu denganya” terang Taeyeon.

“Ani, bagaimana kau bisa tau dia gadis yang kau tunggu?”

“Selama ini, aku sudah menunggunya. Di tempat yang sama. Sudah ratusan tahun. Tempat itu berubah ubah. Pemiliknya berpindah terus menerus tapi tidak satupun yang bisa melihatku selama ini. Kecuali dia” cerita Taeyeon.

“Aura nya bahkan sangat indah. Bersinar terang” Taeyeon tersenyum simpul.

“Yaa, yaaa, yaaa. Kim Taeyeon sshi! Aigoo, pabbo yaa!!” umpat Jessica.

“Bagaimana hanya dengan dia bisa melihatmu kau merasa itu dia. Gadis yang selama ini kau tunggu” Jessica terheran.

“Karena dia seorang ‘Hunter’ tentu saja dia bisa melihatmu. Tentu saja aura nya bersinar terang. Semua ‘Hunter’ seperti itu. Aigoo, jinja! Hanya karena itu kau merasa ini dia. Michoso?” Jessica terkekeh merasa lucu dengan pemikiran Taeyeon.

“Apakah aku salah?” Taeyeon berusaha percaya.

“Kenapa bertanya lagi. Tentu saja!!”

“Dengar. Alasan itu bukan suatu hal yang tepat untuk menyatakan Hunter itu gadis yang kau tunggu. Geurigo, karena kau terlalu berpikir sederhana seperti inilah Kim Taeyeon sshi. Kau salah menarik kesimpulan akhir” Jessica mendesah.

“Jika kau bersikap seperti ini, aku tidak akan percaya lagi ceritamu kalau dulu kau mahasiswa Sungyukwan dan pernah magang di biro kejaksaan jaman joseon dulu. Bagaimana seorang yang harusnya dapat beranalogi dan menyimpulkan dengan baik berpikiran sedangkal itu” ledeknya.

“Aku tidak berbohong” Taeyeon menegaskan.

“Dae, arrasso”

“Aigoo, apa semua pria jaman joseon sepolos kau Taeyeon sshi? Pria di jaman ku semua nya brengsek! Aku berakhir disini denganmu karena seorang pria juga” umpat Jessica kesal. Dia teringat kejadian masa lalunya. Saat ia masih hidup dan alasan kenapa dia meninggal. Bunuh diri karena seorang pria.

“Mungkin kau benar Sica – aah, mungkin dia bukan gadis yang kutunggu”

 

***

Dia sungguh pergi. Hantu joseon itu, Kim Taeyeon. Sudah beberapa hari aku tidak melihatnya. Di kamar ku tidak, berkeliaran di rumah ku pun tidak, mengikuti ku apalagi itu. Akhirnya aku bisa terbebas dari dia. Mungkin dengan begini aku bisa memulai kehidupan baru. Sebagai remaja biasa dan bukan sebagai Hunter.

Selama beberapa hari ini semua berjalan lancar dan cukup menyenangkan. Appa mengantar ku ke sekolah. Di sekolah dengan Seohyun aku melakukan banyak hal seperti yang di lakukan remaja normal. Bergosip, makan bersama dan mengeluhkan tugas guru. Saat di LA dulu aku tidak mungkin bisa melakukan hal seperti ini. Aku tidak punya teman, satupun tak punya.

Sore ini Seohyun menelponku. Kukira dia akan menanyakan PR atau semacam nya tapi dia justru menceritakan tentang usaha nya membuat ‘blog’ penerima jasa detektif. Aku merasa Seohyun sudah gila karena melakukan hal aneh semacam ini dan itu benar, dia gila. Alasan utama Seohyun menelponku adalah karena dia memintaku menyelesaikan kasus. Penculikan.

Sepulang sekolah, ketika Seohyun menjaga toko mainan orang tuanya. Seorang gadis kecil menemuinya dan mengatakan dia melihat ‘blog’ Seohyun. Dia menangis di hadapan Seohyun. Mengatakan bahwa Mama nya diculik dan satu satunya yang bisa gadis itu pikirkan adalah meminta bantuan Seohyun. Itulah yang Seohyun ceritakan padaku.

“Kau mau membantu kan?” ucap Seohyun di telpon.

Yeah, aku ingin membantu. Tapi aku tidak bisa.

“Maaf” jawabku.

“Kenapa? Aku kasihan sekali padanya, Tiffany. Kumohon bantu dia. Seandainya aku bisa, aku akan membantunya” Seohyun memaksaku.

“Yaah …” kataku, berpikir apa yang tepat untuk memberitahu Seohyun.

“Laporkan saja pada Polisi” usulku.

“Tidak bisa” sahut Seohyun.

“Penculik itu mengatakan untuk tidak lapor Polisi” sambungnya.

“Tapi itu jalan satu satunya” balasku.

“Tidak, kau bisa membantu nya Tiffany. Kau sudah memecahkan beberapa kasus. Seperti di Musical kemarin dan saat kau menolongku” dia berusaha meyakinkan ku.

Aku tak segera menjawab, hanya mendesah panjang memikirkan ucapan Seohyun. Seandainya dia tahu, aku sama sekali tidak bisa. Semua kasus itu, hantu pendek itu yang menyelesaikan. Aku hanya perantara nya, sebagai boneka penerjemah.

“Tiffany, kau mendengarku?” kata Seohyun, mungkin karena aku terdiam cukup lama.

“Ya” kataku singkat.

Sebenarnya, aku ingin membantu. Kasihan sekali gadis itu. Dia pasti mencemaskan Mama nya. Tapi, hantu itu sudah pergi. Aku bahkan tak tau dia dimana sekarang. Apakah aku harus pergi mencari cari hantu itu supaya dia bisa membantu? Aah, tidak Tiffany. Mana harga dirimu? Kau yang mengusirnya dan sekarang kau ingin meminta dia kembali, membantumu? Are you crazy?

“Kalau kau tidak mau membantu, penculik itu akan melukai Ibu anak ini. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana gadis kecil itu akan tumbuh kelak kalau Ibu nya tidak bisa selamat. Menyedihkan sekali” kata Seohyun.

“Sangat” jawabku.

Aku terdiam sejenak, merasa terganggu atas ucapan Seohyun.

“Baiklah Seohyun, aku akan membantu. Aku akan menemui mu. Tunggu aku” akhiriku.

Tiffany, kau gila.

 

***

Author POV

 

Tiffany mengambil sneakers pink dan mengenakan sekenanya. Dengan terburu – buru, ia menuruni tangga. Tiffany berlari kecil keluar dari rumah tanpa mempedulikan pertanyaan Appa – nya, kemana ia akan pergi. Tiffany berlalu begitu saja. Dia harus pergi, keluar mencari hantu josseon itu, Kim Taeyeon. Dia harus menemukan dan segera mengajaknya pergi menemui Seohyun. Mungkin dia sudah gila sekarang. Beberapa hari yang lalu, ia mengusir hantu itu pergi lalu baru beberapa saat yang lalu ia bahagia menikmati hari tanpa kehadiran hantu itu. Tapi sekarang? Dia justru berlari keluar, mencari cari hantu itu. Seperti orang gila meneriakan nama orang yang sudah mati.

“Yaa, kau!!” Tiffany berteriak pada seorang laki laki gendut berkacamata dengan baju kotak – kotak, dia hantu.

“Mau apa kau kesini? Jangan kirim aku kesana, aku tak berbuat kesalahan apapun padamu” ucap hantu itu ketakutan menyadari bahwa Tiffany adalah seorang Hunter.

“Aku tidak sedang bermaksud mengirimu kesana” Tiffany mengarahkan jari telunjuknya ke atas.

“Jeongmalyo?” hantu itu tak percaya, Tiffany menghela nafas mengangguk kecil.

“Apa kau melihat hantu laki laki pendek, berpakaian ala josseon berwarna biru navy, ahh tidak biru tua” tanya nya.

“Aku melihatnya semalam di taman” jawab si hantu.

Tanpa mengucapkan terimakasih ataupun membalas ucapan si hantu, Tiffany melenggang pergi menuju taman. Dia mempercepat langkah nya dan sesekali berlari kecil. Tiffany berteriak memanggil nama Taeyeon setibanya ia di taman tersebut.

“Kim Taeyeon …” Tiffany terus memanggil.

Karena terlalu sibuk berteriak dan mencari cari, Tiffany tak memperhatikan pandangan ke depan. Dengan sukses, ia berhasil menabrak orang.

“Sorry” ucapnya sambil mengerang merasa sedikit kesakitan lalu kembali pergi mencari Taeyeon.

“Kim Taeyeon …”

“Kim Taeyeon …”

“Kim Tae …”

HUP

Tiffany merasa seseorang mencengkram lengan nya kuat. Kini orang itu memutar balik tubuhnya 180 derajad menyebabkan Tiffany dan orang tersebut berhadapan. Dihadapan Tiffany seorang pria berkulit putih dengan mata bundar yang sempurna dan rambut pendek berponi berwarna brown mahgony berdiri lurus menatapnya. Tiffany memandangi pria itu dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dia tampan, tapi siapa? Pikirnya.

“Ada apa?” pria di hadapanya itu bertanya.

“Sorry, who are you?” alis Tiffany terangkat sebelah, tak menjawab Tiffany mengulangi pertanyaan. Kali ini dengan bahasa yang pasti dimengerti pria itu.

“Do, nuguya?” tanya Tiffany.

Pria itu mengerutkan dahinya, seperti memikirkan sesuatu.

“Kau tidak mengenaliku?” tanya nya, spontan Tiffany menggeleng.

“Joneun … Kim Taeyeon imnida”

Mata Tiffany membulat mendengar ucapan pria itu. Apa dia tidak salah dengar?

“Kim Taeyeon sshi?” panggilnya.

“Dae” jawab Taeyeon.

 

To be continued~

 

P.PS : Maaf kalau banyak typo dan publish terlambat. Sebenarnya aku berniat memposting dengan tempo paling tidak seminggu sekali atau tiga hari sekali. Tapi karena Dosen Acara Pidana yang berkoar koar memberi tugas jadi semuanya terhambat. Sekali lagi maaf, tapi next chapter akan segera publish. Tinggalkan banyak jejak ^^

14 thoughts on “DESTINY – TAENY FANFICTION [CHAPTER – 5]

  1. Jdi terxta taeyeon i2 nunggu seseorng dan ngira klo yg dia tunggu i2 tiffany smpai2 dia ngikutin tiffany kemna2 tpi bsa jdi sih yg dia tunggu itu bneran tiffany, trus knpa pas bagian akhirx tiffany nggak ngenalin taeyeon yah?

  2. yeii akhirnya yang ditunggu di publish juga…

    ngakak sumpah waktu sica bilang “Inilah susahnya jadi gadis populer.
    Bahkan setelah mati pun aku masih
    sepopuler ini” koplak deh ya wahaha XD

    ciee fany pertama ngusir tae eh sekarang di cari dan tae make over ceritanya hahaha pasti fany makin naksir tuh :3

  3. aigo fany jahat banget sih ngusir taeyeon, kasiankan..sica hahaha chinca kiyowo.

    Apa maksudnya fany adalah orang yg dicari2 oleh tae, memang apa hubungan mereka.

    Mwoya? Tae jadi manusia, kenapa bisa aigo pasti tampan banget tuh tae kyaaa jadi bisa skinship dong haha

  4. Annyeong…

    Wah mbak Sika,wlau pun jdi hntu te2p narsis ya…tpi oke2 aja sih,,,emg orngnya cantik soal nya.

    Part akhr itu mksud nya apa tuh,,, Taeyeon jdi manusia kah??? Tnggal nunggu author nya yg ngsih tau nih.
    Next~

Leave a comment